![]() |
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
- "Sistem" adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
- "Informasi" berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki volume terbesar. Setiap obyek geografi memiliki pengaturan data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta sehingga semua data harus diasosiasikan dengan obyek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas dengan baik.
- "Geografis", Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada geografi atau spasial. Setiap obyek geografi mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Obyek bisa berupa fisik, budaya, atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu obyek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna, dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Sebagai suatu sistem, SIG memiliki
komponen, yaitu:
1.
Perangkat keras (hardware), merupakan rangkaian elektronika. Contohnya adalah computer dan plotter.
Menurut Prahasta (2009), Perangkat
keras yang mendukung analisis geografi dan pemetaan
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perangkat keras
lainnya yang digunakan untuk mendukung aplikasi-aplikasi bisnis dan sains.
Perbedaannya (jika ada) terletak pada kecenderungannya yang memerlukan
perangkat (tambahan) yang dapat mendukung presentasi grafik dengan resolusi dan
kecepatan yang tinggi, serta mendukung operasi-operasi basisdata yang cepat
dengan volume yang besar. Perangkat keras ini pada umumnya mencakup :
a.
CPU
b.
RAM
c.
Storage
d.
Input device
e.
Output device,
dan
sebagainya.
2.
Perangkat lunak (software), merupakan
perangkat program yang dijalankan pada komputer. Contohnya adalah ESRI ArcGIS,
Quantum GIS, ENVI, ER Mapper, dan sebagainya. Menurut Prahasta (2009), pada sistem komputer modern, perangkat lunak yang
digunakan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terdiri dari beberapa layer. Model layer ini terdiri dari sistem operasi, program-program pendukung
sistem-sistem khusus (special system
utilities), dan perangkat lunak aplikasi.
Pemilihan perangkat lunak SIG sangat tergantung pada
sejumlah faktor, termasuk tujuan-tujuan aplikasi, biaya pembelian dan
pemeliharaan, serta kesiapan dan kemampuan personil-personil pengguna dan agen
perangkat lunak yang bersangkutan (Prahasta, 2009).
3. Data,
merupakan catatan atas kumpulan suatu fakta. Contohnya adalah peta dasar negara
Indonesia. Ciri utama data yang biasa dimanfaatkan dalam SIG adalah data yang
telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasikan
(Dulbahri, 1993). Beberapa syarat pengorganisasian data meliputi : volume kecil
dengan klasifikasi data yang baik, penyajian yang akurat dan mudah, dan cepat dalam pencarian kembali (data
retrieval) dan penggabungan (proses komposit). Data dalam SIG tersusun atas dua
komponen data, yaitu:
a. Komponen
spasial (data spasial/berkenaan dengan ruang), adalah data yang memberikan
gambaran keruangan dan direpresentasikan dalam bentuk peta. Contoh peta
Kabupaten Subang.
b. Komponen
deskriptif (data atribut), adalah data yang menjelaskan deskripsi obyek yang
tergambar dalam data spasial berupa data tabular atau tabel. Contoh data jumlah
penduduk Kabupaten Subang pada tiap kecamatan dan desa.
4. Pengguna
(brainware), merupakan orang yang
menggunakan. Contohnya adalah operator pembuat PPDPI (Peta Prakiraan Daerah
Penangkapan Ikan).
5. Prosedur,
merupakan metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah (http://kamusbahasaindonesia.org).
![]() |
Gambar 2. Komponen dalam SIG Sumber: Soenarmo (2009) |
Berikut adalah dua keistimewaan
analisis melalui SIG:
a. Analisis
Proximity
Analisis
proximity merupakan suatu geografi
yang berbasis pada jarak antar layer. Dalam proses ini, SIG menggunakan proses yang disebut buffering, yaitu membangun lapisan pendukung sekitar layer dalam
jarak tertentu untuk menentukan dekatnya hubungan antara sifat bagian yang ada.
b.
Analisis Overlay
Analisis
overlay merupakan proses integrasi
data dari lapisan-lapisan layer yang berbeda. Proses ini membutuhkan lebih dari
satu layer yang akan ditumpang susun secara fisik agar bisa dianalisis secara visual.
Perangkat Lunak Pengolahan Data Citra dan Penyusun SIG
Peangkat lunak (software)
merupakan salah satu komponen dalam sistem
SIG yang berupa perangkat program yang dijalankan pada komputer.
Perangkat pengolahan citra yang
sering digunakan dalam image processing di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. ENVI
(Environment for Visualizing Images)
ENVI merupakan perangkat lunak yang ideal untuk
visualisasi, analisis, dan penyajian semua jenis citra digital. Paket
pengolahan citra yang lengkap dari ENVI memasukkan pengembangan terbaru seperti
perangkat pengolahan spektral, perangkat koreksi geometrik, perangkat analisis
medan, perangkat analisis citra dari berbagai sumber, dan sebagainya. Interface ENVI dilengkapi dengan
perbendaharaan algoritma pengolahan yang komprehensif. ENVI memasukkan semua
fungsi pengolahan citra dasar. Selain itu, ENVI tidak membatasi jumlah saluran
spektral yang dapat diproses sehingga dapat digunakan pula pada kumpulan data
multispektral maupun hiperspektral. Berbagai image processing yang dapat dilakukan pada software ini di antaranya, menampilkan citra, contrast stretching and 2D scatter plots, layer stacking,
komposit citra, mosaik citra (overlay),
komposisi peta,
dan pencetakan peta.
![]() |
Gambar 4. Tampilan antar muka ENVI |
2. ER
Mapper
ER
Mapper adalah salah satu software (perangkat
lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit. Pengolahan data
citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu data
citra menjadi suatu keluaran (output)
yang sesuai dengan yang diharapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu
sendiri melalui beberapa tahapan sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan.
Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk
digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna sehingga dapat
memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan masalah.
ER Mapper mengembangkan metode pengolahan citra terbaru dengan pendekatan yang
interaktif, dimana software ini mampu
menampilkan hasil dari setiap perlakuan terhadap citra pada monitor komputer.
ER Mapper memberikan kemudahan dalam pengolahan data sehingga dapat dilakukan
pengkombinasian berbagai operasi pengolahan citra dan hasilnya dapat langsung
terlihat tanpa menunggu komputer menuliskannya menjadi file yang baru. Cara pengolahan ini dalam ER Mapper disebut algoritma. Berbagai image processing yang dapat dilakukan pada software ini di antaranya, menampilkan citra, penajaman citra,
mosaik citra, overlay,
rektifikasi data (geocoding),
komposisi peta,
dan pencetakan peta (http://www.oocities.org).
![]() |
Gambar 5. Tampilan antar muka ER Mapper |
3. SeaDAS
(SeaWiFS Data Analysis System)
SeaDAS
merupakan perangkat lunak untuk image analysis, processing, display, dan quality
control data ocean color (MODIS,
SeaWiFS, MERIS, OCTS, dan CZCS). Software ini tersedia dalam bentuk open source dan bisa berjalan baik pada platform Unix (SeaDAS 6) maupun Windows
(SeaDAS 7). Selain versi GUI,
SeaDAS jga menyediakan versi IDL yang memungkinkan pengguna untuk melakukan
eksplorasi data dengan lebih komprehensif. SeaDAS bisa diunduh melalui website http://seadas.gsfc.nasa.gov/.
![]() |
Gambar 6. Tampilan antar muka SeaDAS 7 (Windows) |
Sedangkan software SIG
yang sering digunakan dalam editing
data digital adalah seperti ArcMap, ArcView,
MapInfo, dan
lain-lain. Editing data raster
seringkali diperlukan untuk menyempurnakan hasil dan visualisasi, penghalusan, pemotongan, penambahan,
pewarnaan,
dan
sebagainya. Berikut akan diuraikan deskripsi singkat beberapa software yang sering digunakan dalam
SIG.
4. ArcGIS
ArcGIS sebagai
perangkat lunak dapat digunakan untuk berbagai aplikasi kajian daerah pesisir
dan laut. Aplikasi pada bidang ini membutuhkan perangkat lunak yang memiliki
kemampuan mengolah data spasial yang kompleks. Selain itu, software ini dapat dikustomisasi menggunakan bahasa
skrip yang dimilikinya. ArcGIS
merupakan salah satu perangkat lunak pengolah data spasial yang dirancang
khusus untuk berbagai aplikasi dan analisa spasial, rektifikasi, overlay, editing, proyeksi data, kompilasi, manajemen data, visualisasi
data, geoprocessing, komposisi peta, dan pencetakan peta.
![]() |
Gambar 7. Tampilan antar muka ArcGIS 10 |
5. ArcView
ArcView merupakan
salah satu perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) dan pemetaan yang
dikembangkan oleh ESRI. ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan
visualisasi, meng-explore, menjawab
query (baik basisdata spasial maupun non-spasial), menganalisis data secara
geografis, dan sebagainya. Secara umum kemampuan ArcView dapat dilihat melalui
uraian berikut :
a.
Pertukaran
data, membaca,
dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya.
b.
Melalukan
analisis statistik dan operasi-operasi matematis.
c.
Menampilkan
informasi (basisdata) spasial maupun atribut.
d.
Menghubungkan
informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat (disimpan) dalam
basisdata atribut.
e.
Melakukan
fungsi-fungsi dasar SIG seperti analisis sederhana spasial.
f.
Membuat
peta tematik.
g.
Mengkustomisasi aplikasi dengan menggunakan bahasa
skrip atau bahasa pemrograman sederhana.
h.
Melakukan
fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan extension yang ditujukan
untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG ArcView) (http://www.oocities.org).
![]() |
Gambar 8. Tampilan antar muka ArcView |
6. MapInfo
MapInfo merupakan
aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dikembangkan oleh MapInfo Corp. MapInfo
diminati oleh pemakai SIG karena mempunyai karakteristik yang menarik seperti, mudah digunakan, harga relatif murah,
tampilan interaktif, user friendly, dan dapat dikustomisasi menggunakan bahasa
skrip yang dimiliki. Berbagai
aplikasi dapat dilakukan dengan software
ini seperti, Import
/ Export Utilities, Graph Analysis, display data, kompilasi,
manajemen data, proyeksi data, analisa spasial, overlay, visualisasi data, geoprocessing,
komposisi
peta, dan pencetakan
peta.
![]() |
Gambar 9. Tampilan antar muka Map Info |
0 komentar:
Posting Komentar